Kisah ini bercerita tentang gue dan seorang anak tetangga
gue yang lebih kecil dari gue, sebut saja namanya Sheila,
dia berusia 2 tahun lebih muda daripada gue, sheila
sangatlah cantik untuk ukuran anak seusianya, bibirnya
yang sensual, kulitnya yang putih bersih, rambut panjang
bergelombang, dan tentu saja dadanya sangat padat dan
berisi. Gue sendiri Dimas, mahasiswa semester 2 di
kampus swasta di daerah Kuningan.
Pada suatu sore, gue sedang online dengan menggunakan
komputer kesayangan gue, tiba-tiba ada seseorang yang
mengetuk pagar rumah gue dan mengucapkan salam,
ternyata pak widodo tetangga gue, dia meminta tolong
intallin ulang OS laptopnya sama gue yang notabenenya
dewa IT di lingkungan gue.
Tanpa banyak omong, gue pergi kerumah dia.
Dirumahnya sedang ada 2 orang anaknya yaitu rama dan
sheila, rama sedang bermain PS dikamarnya dan sheila
menonton televisi diruang keluarga
Sheila adalah anak bungsu pak widodo, dia masih SMA
tapi perawakannya ngga kalah dengan teman teman satu
angkatan gue. Dari dulu dia selalu jadi target bacol gue
dikamar mandi hehe.
2 jam gue install ulang laptop pak widodo, sekaligus
memasukkan program-program penting yang akan dia
gunakan. Selama 2 jam itu pula lah gue mesti nahan
sange diruang keluarga pak widodo karena ngeliat sheila
duduk di sofa dengan kaki terangkat ke meja dan hanya
mengenakan hotpants dan tanktop yang super sexy.
Mungkin karena bosan menonton televisi, sheila pindah
duduk ke sofa didepan gue, dia mulai ngajak ngobrol gue.
“Masih lama ya mas?”
“Ngga kok dikit lagi, tinggal install winamp doang.” Gue
membalas.
“Oohh, soalnya sheila mau make laptopnya, ada tugas
sekolah yang mesti dikerjain.”
“Lah, malem minggu masih aja ngerjain tugas sekolah,
jalan-jalan dong shel, emang cowonya sheila kemana
ngga ngajak jalan?” gue nyoba bercandain dia.
“Ah gue ga punya cowo mas, baru putus. Makanya males
kemana mana.” sheila menjawab.
“Masa sih? Biasanya pada ngantri, hahaha, yaudah gue
selesaiin dulu ya!”
Lalu gue pun kembali berkonsentrasi pada laptop pak
widodo. Akhirnya setengah jam kemudian selesai juga,
dan gue persilahkan sheila buat make laptop itu,
sedangkan gue diajak makan oleh pak widodo. Setelah
makan gue ngobrol-ngobrol dengan pak widodo, ternyata
malam itu dia akan berangkat dinas ke luar kota,
sedangkan istrinya sedang rapat perusahaan di bogor,
sehingga harus menginap di rumah orang tuanya. Gue pun
cuma cengar-cengir aja denger cerita dia soal pusingnya
mikirin proyek. Ngga beberapa lama setelah itu sheila
masuk ke ruang makan.
“Mas, itu kok internetnya ngga bisa nyala?”
“Hah? Masa? Coba sini gue liat.” Gue pun segera menuju
ke ruang keluarga.
“Yah ini sih emang koneksinya aja lagi down, namanya
juga modem CDMA.” Gue menerangkan kepada sheila.
“Yaahh, terus gimana dong mas, gue besok mau jalan,
mesti ngerjain tugasnya sekarang.”
“Hmmm, gimana ya? Kalo gini sih paling lo kerjain di
warnet, atau kalo mau dirumah gue.”
“Yaudah gue kerumah lo deh mas.”
Sheila pun menghampiri ayahnya buat minta izin kerumah
gue. Dengan santai pak widodo mengizinkan putri
kerumah gue. Maklumlah pak widodo dan gue udah
sangat dekat, dia percaya samague. Lalu gue dan sheila
pun langsung menuju rumah gue.
Malam ini rumah gue sepi, soalnya semuanya lagi pada
ke luar kota buat mengikuti acara nikahan paman gue,
sheila gue ajak masuk kamar gue, soalnya komputer gue
ada di kamar gue. Disaat sheila mengerjakan tugasnya,
gue tiduran di kasur double bed gue.
Setengah mampus nahan sange ngelihat perawakan
tubuh sheila didepan gue. Sekarang pun pakaiannya tetep
bikin kontolgue keras banget. Dia tetep pake hotpants tapi
sekarang pake sebuah baju bali yang longgar dilapisi
hoddie berzipper yang ngga dikancingin. Satu setengah
jam gue nungguin dia ngerjain tugasnya sambil dengerin
lagu dari ipod. Setelah selesai, gue ajak dia makan.
“Shel, lo belom makan kan? Makan dulu yuk!”
“Ngga ah mas, masih kenyang gue. Eh iya, gue boleh
nginep disini ngga?”
“ah gila lo, ntar om wido ngomelin gue lagi.” Padahal
sebenarnya gue makin sange denger omongan dia.
“Ngga apa-apa mas, males gue dirumah, cuma ada bang
rama sama si mbak, ayah paling udah jalan dinas.
betegue!”
“Yaudah, tapi ngga apa-apa kan?” gue memastikan
daripada kena omel pak widodo.
“Iya mas ngga apa-apa, emm, ngapain kek mas biar asik
nih, bosen gue.”
Gue pun duduk di depan komputer, awalnya gue mau
nyalain MP3 gue, tapi tiba-tiba terbersit niat kotor gue,
akhirnya gue buka koleksi bokep gue.
“Mas apaan tuh? Wah gila lo malah nonton begituan.”
Sheila protes ke gue.
“Lah kan kata lo tadi mau yang seru, ini seru banget
malah, yaudah deh kalo ngga mau gue matiin.”
“yah jangan dulu mas, pengen liat gue, penasaran.”
Lima menit nonton bokep jepang, muka sheila semakin
mirip dengan pemeran wanitanya, terlihat dia sange
berat. Gue pun terus memandangi dia mencari momentum
yang tepat agar bisa ngerasain memeknya, ngga
beberapa lama dia menaikan kaki ke bangku dan
melipatnya didepan dadanya. Gue mulai mencoba
memegang pahanya dan mengelus-elus, rasa takut
kepada pak widodo lenyap semua, yang penting gue bisa
ngerasain memek bacol gue hari ini. Terus gue elus-elus
paha sheila dan mulai menjalar ke pinggulnya, dia masih
ngga peduli sama tangan gue dan serius menonton
adegan bokep tersebut. Hingga ketika gue memegang
pinggangnya dia menurunkan kakinya dan menatap gue,
tanpa berkata dia memejamkan matanya dan buka sedikit
bibirnya, ngga pake basa-basi gue cium bibirnya dengan
ganas, dia pun membalas dengan binalnya, ternyata dia
udah biasa ciuman. ‘karbitan juga ya” pikir gue dalam
hati. Gilanya dia main sangat binal, lidah gue dipagut, air
liurnya menetes kemulut gue, dan napasnya sangat
memburu.
Puas ngehajar bibirnya, gue mulai turun ke lehernya,
dengan napas yang masih memburu dia mendekatkan
bangkunya ke dekat bangku gue, kepala gue diremasnya.
Jilatan gue pun turun ke dadanya, dengan mudahnya baju
bali dia yang longgar dapat gue buka, OMG ternyata dia
ngga pake BH, wah binal juga ini anak. Langsung aja gue
hajar payudaranya yang telah berukuran sekitar 34B, kiri
kanan gue isep dan main mainin. Puas dengan
payudaranya, gue pindah posisi, dari yang tadi duduk di
bangku sekarang gue berlutut menghadap dia, gue mulai
ngejilatin perutnya hingga bagian atas selangkangannya,
muka sheila sange berat, gue pun terus nahan-nahan
hingga dia yang meminta untuk gue jilatin vaginanya.
Ngga berapa lama, dia berkata.
“Mas, bukain aja celana gue, udah ngga tahan mas.”
Tanpa banyak cingcong gue buka celana dia, sekarang
terhampar G-string merah muda didepan gue. anjir
karbitan abis ini anak SMA.
Langsung dengan semangat 45 gue isap vaginanya yang
udah super becek. Dia terus melenguh kencang, gue isap
clitorisnya dengan perlahan lahan. Ngga beberapa lama,
akhirnya dia orgasme.
Lalu gue angkat dia ke kasur gue dan gue terlentangkan,
gue buka semua baju gue. posisi dia gue bikin duduk
bersandar di kepala tempat tidur gue, dan gue berlutut
dengan penis yang tepat dimuka dia.“shel, gantian dong.”
Dia mulai isep kontolgue, gue mengajari perlahan-lahan,
sepertinya dia masih belum terbiasa menghisap penis, 5
menit kemudian dia sudah cukup mahir dan gue
merasakan kenikmatan di BJ oleh bacol idaman gue.
Sebelum orgasme, gue tarik keluar kontolgue dari
mulutnya, takutnya kalo dikeluarin didalam dia jijik dan
ilfeel.
Gue beranjak ke lemari pakaian gue. Gue cari kondom
yang gue simpen dibawah tumpukan baju gue. Kondom
merah ini gue punya dari mantan gue sebelumnya, sayang
kalau cuma disimpen doang hehehe.
Dengan cepat, gue pasangkan kondom tipis itu ke kontol
gue dan mengarahkan kontol gue ke memek sheila.
Gue berusaha penetrasi ke memek yang masih sempit,
kemerahan dan tanpa jembut itu. Dia berkata, “Mas,
pelan-pelan, gue takut sakit.”
Wah anjir lampu ijo banget, mulailah gue memasukan
ujung penis gue kedalam vagina dia, dia menahan sakit,
kembali gue coba ulangi hingga sekitar 10 menit, pada
akhirnya masuk juga semua kontolgue, dia terlihat
kesakitan dan mengeluarkan air mata, gue tahan kontol
gue dalam memeknya. Setelah terlihat agak baikkan gue
mulai keluar masukkan kontolgue dengan gaya
missionary, aaahhh enak banget seperti dipijat, tetesan
darah merah keluar dari vaginanya.
Duapuluh menit bersenggama dengan dia, gue mengubah
posisi, sekarang kita main dengan gaya doggie, penetrasi
gue pun makin maksimal bikin dia kelojotan, erangan dan
desahan sheila makin menjadi.
“ahh, mmm aaa sss, ttteeerrruu ssssss massss,
nikmatttttt” Desahan sheila makin bikin gue sange
“shel, coba lo diatas deh.”
Akhirnya gue mencoba WOT tanpa mengeluarkan penis
gue dari memek sheila, dia memduduki selangkangan gue,
mukanya yang sangat eksotis itu bikin nafsu gue
membara, dia mulai maju mundur. Ngga beberapa lama
akhirnya dia mengalami orgasme kedua, badannya kejang
dan lemas dia tiduran diatas dada gue, kontolgue
merasakan cairan hangat mengalir mengikuti alur urat di
kontol gue.
Akhirnya gue kembali ngegenjot dia, sepuluh menit
kemudian akhirnya gue orgasme didalam memeknya,
sangat banyak sperma gue keluar, hingga memenuhi
kondom yang gue pake, “Untung gak bocor, kalau sampe
bocor bisa repot” Kata gue dalam hati.
Keesokan paginya sheila pulang setelah sarapan, dia
membisikkan terima kasih setelah mencium gue, setelah
malam itu pun kami jadi sering melakukan hubungan sex,
mau di mobil, hotel, rumah sheila, rumah gue, bahkan di
sekolah sheila. Kami pun terus menjadi TTMan sampai guelulus kuliah
sekarang.

0 komentar:
Posting Komentar